Budidaya perairan merupakan ilmu untuk
memelihara biota air secara terkontrol, dan untuk meningkatkan produksi
dengan menggunakan input teknologi. Dalam pengembangan ilmu budidaya perairan,
sangat diperlukan bioteknologi yang mampu mengembangkan biota air yang
mempunyai pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit serta toleran terhadap
lingkungan
.
.
mengembangkan bidang
kajian/keahlian yang berorientasi kepada pengembangan teknologi pakan,
genetika dan reproduksi ikan, Penyakit dan kesehatan ikan, sistem dan teknologi
budidaya perairan, serta pengelolaan lingkungan perairan untuk
mempertahankan dan atau meningkatkan fungsi perairan, baik secara ekologis
maupun non-ekologis.
Kekayaan sumberdaya hayati dan kelautan tropis Indonesia
merupakan anugerah alam yang dapat lestari bermanfaat bagi umat apabila
dikelola dengan bijak. Sejalan dengan itu, pengembangan industri
akuakultur yang berprinsip pada kearifan lokal dalam memenuhi kebutuhan global
merupakan suatu implementasi dari pemikiran ekonomi biru. Industrialisasi di
bidang akuakultur bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pelaku
usaha akuakultur, menambah jumlah pelaku industri akuakultur, dan akhirnya
untuk memunculkan pemain industri akuakultur nasional untuk bersaing di pasar
internasional. Dengan industrialisasi maka nilai tambah, efisiensi dan skala
produksi yang berdaya saing akan meningkat, sehingga implementasi kebijakan
industrialisasi dapat menjadi penghela percepatan peningkatan produksi
akuakultur nasional yang berorientasi pada tren pasar global dan lokal. Salah
satu sarana untuk mencapai tujuan industrialisasi di bidang akuakultur adalah
melalui pengembangan bioteknologi.
Sampai saat ini, bioteknologi merupakan bidang ilmu yang
terbukti secara efektif dan efisien mampu melipatgandakan produksi pangan
dengan target yang lebih terukur, mempercepat proses produksi, menghasilkan
produk berdaya saing tinggi, serta mengarahkan proses produksi menjadi lebih
efisien dan ramah lingkungan. Sebagai ilmu terapan, bioteknologi juga memiliki
daya tarik luar biasa bagi para pengusaha dan praktisi karena member peluang
yang hampir tak terbatas dalam mengembangkan karir dan bisnis. Dalam bidang
akuakultur, aplikasi bioteknologi telah terbukti mampu dalam menyediakan pakan
yang tepat, murah dan ramah lingkungan, meningkatkan ketahanan tubuh ikan,
memperbaiki kualitas lingkungan, melipatgandakan pertumbuhan hingga 30 kali
lipat, serta mengatur reproduksi, memudahkan karakterisasi dan produksi
induk/benih yang unggul. Di masa datang, pengembangan bioteknologi
menjadi sangat penting bagi akuakultur yang dituntut tanggung jawab dan peranan
yang lebih besar dalam penyediaan pangan dunia secara massal, bermutu tinggi
dan tepat waktu bagi manusia yang populasinya bertambah 0,1 milyar orang per
tahun.
Anugerah
atau potensi yang besar ini diharapkan dapat menjadi modal untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Sumberdaya manusia (SDM) yang cakap dan handal adalah
sebuah harapan untuk dapat mengelola potensi tersebut. Permintaan pengelolaan
maksimum yang berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan, agar dapat dinikmati
sekarang dan generasi selanjutnya, menjadikan seorang perikanan sebagai SDM
yang tepat.
Secara
umum mahasiswa dibekali ilmu dasar yang meliputi dasar-dasar seperti
Dasar-Dasar Budidaya Perairan, Fisika Kimia Perairan, Ikhtiologi, Ekologi
Perairan, serta berbagai ilmu terapan seperti Manajemen Kualitas Air.
Program
Studi Perikanan, dengan kurikulum perkuliahan khusus di bidang pengelolaan
potensi perikanan dan kelautan, membekali pengetahuan umum perikanan dan
mengarahkan mahasiswa untuk dapat menjadi sarjana dengan spesifikasi SDM yang
cakap dibidang ilmu kelautan atau manajemen sumberdaya perikanan.
Di pemerintahan, para lulusan dapat berkerja di Kementrian Kelautan dan Perikanan, di Dinas Perikanan Propinsi maupun Kabupaten, Balai Karantina Ikan, Balai Budidaya Air Tawar, balai Budidaya Air Payau, Balai Budidaya Air Laut, Balai Riset Pengembangan Budidaya ataupun diinstansi yang tidak mengharuskan jurusan tertentu untuk menduduki posisi pekerjaannya
Di pemerintahan, para lulusan dapat berkerja di Kementrian Kelautan dan Perikanan, di Dinas Perikanan Propinsi maupun Kabupaten, Balai Karantina Ikan, Balai Budidaya Air Tawar, balai Budidaya Air Payau, Balai Budidaya Air Laut, Balai Riset Pengembangan Budidaya ataupun diinstansi yang tidak mengharuskan jurusan tertentu untuk menduduki posisi pekerjaannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar